Bentuk Kebiasaan Makan Sehat pada Anak
Penulis : Unoviana Kartika |
Selasa, 21 Mei 2013 | 15:43 WIB
Share:
shutterstock
Tetapi tidak mudah membuat anak melahap makanan, terutama yang kita anggap bergizi, yang disodorkan. Karena itu, menurut dr.Elvina Karyadi, ahli gizi dari Universitas Indonesia, anak harus diperkenalkan kepada makanan sehat dini.
Hal pertama yang harus diperhatikan orang tua adalah menghindari pemaksaan. "Kegiatan memberi makan anak harus dibuat menyenangkan dan menstimulasi, bukan membebani, sehingga anak senang terhadap makanan bergizi," tutur Elvina dalam Nutritalk bertajuk "Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini" yang diadakan oleh Sarihusada Selasa (21/5/2013) di Jakarta.
Lebih lanjut, Elvina memaparkan beberapa cara agar anak mau makan makanan bergizi, termasuk sayur dan buah.
1. Mengenalkan jenis-jenis makanan bergizi
Tak kenal maka tak sayang, mungkin ini bisa juga menjelaskan mengapa anak yang dipaksa justru akan sulit makan. Menurut Elvina, jika anak sudah kenal dan sudah akrab pada makanan bergizi, mereka akan terpacu untuk mau memakannya. Terlebih jika mereka terlibat langsung pada proses pembuatan makanan.
Melibatkan anak menanam atau mengunjungi kebun sayur dan buah bisa membuat mereka tertarik dan lebih bersemangat memakan hasil kebun tersebut.
2. Memberikan konsekuensi positif jika mau makan makanan bergizi
Jika masih suka menakut-nakuti anak supaya mau makan makanan bergizi, sebaiknya segeralah menghentikannya. Sebaliknya, ubahlah caranya dengan memberikan konsekuensi positif seperti, "kalau rajin makan sayur, buah, dan makanan bergizi lainnya, kamu bisa pintar dan bisa jadi apa yang kamu inginkan."
3. Selipkan di makanan favoritnya
Anak cenderung menyukai makanan yang gurih dan berlemak dan menghindari sayur dan buah. Untuk membiasakan indera pengecap anak dengan sayur dan buah, orangtua dapat "menyembunyikan" sayur dan buah ke dalam favoritnya. Mulanya bisa dalam porsi yang sedikit, namun setelah terbiasa porsinya bisa ditambahkan. Orangtua juga harus menjadi role model. Jika anak terbiasa melihat orangtua makan makanan sehat, cepat atau lambat mereka pun akan mengadopsi kebiasaan ini.
4. Memberi makan sambil bermain
Menurut Elvina, saat bermain anak tidak akan terlalu fokus terhadap makanan, maka lebih mudah jika diberikan makanan bergizi yang tidak terlalu disukai. Namun perlu diperhatikan pula kebersihan dan keamanan pangan jika diberikan saat bermain.
Strategi Ubah Kebiasaan Makan Anak
• Pertama, membuat perjanjian dengan anak. Misalnya, jatah makan mie atau makanan favorit lainnya hanya satu kali dalam seminggu. Peraturan tersebut diulang-ulang, dan semua orang di rumah harus konsisten dan kompak. Sebaiknya, pengurangan dilakukan secara perlahan-lahan.
• Mama perlu mengurangi porsi makanan yang hanya itu-itu saja dengan diganti jenis makanan lainnya. Semakin lama, jumlah makanan kesukaannya yang dimakan berkurang.
• Tak ada salahnya sering-sering ajak anak makan bersama teman sebaya, dimana teman-temannya tidak ada yang makan makanan yang sangat ia sukai itu.
• Semua anggota keluarga tidak ada yang makan makanan favoritnya itu.
• Anak pasti berontak, marah, dan tidak mau makan untuk jangka waktu tertentu. Saat dia mengamuk, tunggui saja untuk mencegah anak cedera terbentur benda keras, misalnya. Tetapi, Anda tetap tidak bergeming. Selama fase menolak makan, jangan memberi susu lebih banyak sebagai pengganti makanannya. Susu akan membuat dia kenyang (meski hanya sebentar) dan tidak bisa menggantikan makanannya.
• Sediakan camilan sehat, seperti es krim dengan buah (fruit milkshake), keju potongan dengan roti atau pure kentang, kukusan sayur dengan saus mayonnaise buatan sendiri, roti, telur puyuh rebus, otak-otak ikan bentuk mini, dan lainnya.
• Pasti butuh waktu lama, namun pasti bisa. Semakin ditunda, semakin sulit mengubah kebiasaan ini. Selamat mencoba, ya. (Foto: dok. Feminagroup.)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking